Sakit kepala.
Bisa jadi ini karena posisi gigi bungsu saya. Itu kata dokter gigi saya tempo lalu. Ya, pertumbuhan gigi bungsu saya ini tidak normal. Dia tumbuh miring. Konon kemiringan ini bisa menyebabkan sakit kepala. Saran yang diberikan oleh sang doketr adalah dengan mencabut gigi bungsu tersebut. Biayanya masih cukup terjangkau bila keputusan cabut gigi yang diambil. Cukup dengan Rp 2.000.000,- maka operasi ringan bisa dilakukan. Cukup murah bukan?
Masalahnya adalah saya kurang berani bila berhadapan dengan peralatan operasi tersebut. Dokter melihat nyali saya yang menciut langsung memberikan satu kata sebagai tugas saya di rumah. Kata tersebut adalah Temporomandibular Joint (TMJ) Disorder. Saya ditugaskan untuk mencari tahu mengenai apakah kata tersebut di internet.
Dari sekian banyak pencarian pada mesin pencari, satu artikel ini akan saya gunakan sebagai referensi saya. Isinya pun tidak berbeda jauh dengan artikel-artikel lain yang saya temukan. Silakan cermati tulisan mengenai TMJ Diorder ini. Sumber artikel dari sini yang saya akses pada tangggal 29 Desember 2015, pukul 1.20 PM. Berikut isi artikel tersebut :
Temporomandibular Joint adalah sendi yang menghubungkan rahang bawah dengan tengkorak pada sisi depan dari telinga kiri dan kanan. TMJ merupakan system yang terdiri dari otot, pembuluh darah, saraf dan tulang.
Sementara TMJ Disorder adalah suatu sindroma di mana penderita merasakan nyeri pada sendi rahang tersebut yang dapat disebabkan oleh beberapa kondisi. Nyeri dapat dirasakan pada bagian tengkuk, leher, muka, telinga dan sakit kepala. Dapat terjadi gangguan gerakan membuka rahang dan mengunyah dan dapat mengeluarkan suara click atau pop saat penderita menggerakkan sendi rahangnya.
Fakta tentang TMJ Disorder
Penyebab TMJ Disorder
1. Trauma
Penyebab tersering adalah trauma. Trauma pada TMJ terbagi 2 yaitu trauma mikro dan makro. Trauma mikro yang terjadi ketika seseorang mempunyai kebiasaan buruk menggemeretukkan gigi (bruxism)atau selalu pada kondisi mengunyah sesuatu seperti permen karet, pensil atau kuku jari (clenching). Trauma mikro dapat menyebabkan pergeseran pada garis oklusi gigi. Trauma makro dapat terjadi karena posisi kepala tertahan lama seperti saat menelepon yang dijepit antara kepala dan bahu. Lebih berat bila terjadi saat seseorang terjatuh atau dipukul tepat pada bagian sendi rahangnya. Kerusakan karena trauma makro dapat terjadi pada tulang, otot, atau rawan sendi. Trauma makro juga terjadi saat seorang membuka mulut terlalu lama saat berkunjung ke dokter gigi.
2. Osteoarthritis
Seperti sendi lainnya pada tubuh kita, sendi rahang juga rentan terkena radang sendi. Biasanya karena suatu proses degenerasi atau penuaan. Pada OA, akan terjadi hilangnya tulang rawan pada sendi sehingga terjadi TMJ disorder. Kejadiannya akan bertambah tinggi bila juga disertai adanya trauma baik mikro mau pun makro.
3. Rheumatoid arthritis
RA akan menciptakan suatu inflamasi atau peradangan pada sendi dapat menimbulkan TMJ disorder. Dalam prosesnya juga akan merusak tulang rawan pada sendi tersebut.
Gejala TMJ Disorder
Kapan Mencari Pertolongan Medis
Penegakan Diagnosis TMJ Disorder
Penanganan TMJ Disorder
Dilakukan Sendiri
Dilakukan Dokter
Pencegahan TMJ Disorder
Pada tulisan di atas tidak disinggung tentang miringnya gigi bungsu. Namun saya coba menelusuri artikel-artikel terkait kemiringan gigi bungsu ini. Dan suatu saat saya akan mengisahkannya kembali di blog ini. Mungkin saja saat itu gigi bungsu saya sudah dicabut. Jadi saya bisa berbagi cerita apakah sakit kepala saya hilang setelah gigi bungsu saya dicabut. Tunggu saja ya. :))
Tabik.
0 comments:
Post a Comment