Jiwa nan Lelah

source pic : http://atexalhaqy.blogspot.co.id/ 

Jiwa ini lelah.
Rumah, kendaraan, lalu apa lagi?
Ini make up yang tengah kita gunakan kawan.
Sungguh terlampau tebal.
Harapku dempul akan luntur seiring waktu.
Namun justru kian menebal.

"Bersamalah denganku."
Itu ajakmu dulu.
"Tapi tak ada materi yang kujanjikan."
Itu syarat yang kau ajukan.
Masih ingatkah?

Aku letih kawan.
Pernak pernik ini terlampau dipaksakan.
Tampak bahagia namun sejatinya kita terpuruk oleh keadaan.
Tampak kuat di luar namun betapa rapuh kita di dalam.
Kita memang tak suka mengumbar perih.
Sebisa mungkin kita tutup rapat agar yang tampak hanyalah kebahagiaan.

Tidakkah kau lelah?
Ya, kau bukan manusia yang lemah.
Kau selalu memiliki penawar nan mujarab.
Bila kau tegak itu.
Maka segala gaduh serta-merta menghilang.
Hidup pun akan tampak baik-baik saja.

Aku lelah kawan.
Aku tidak sekuat dirimu.
Tak ada penawar yang mampu meredam gundah.
Waktu telah menghabisinya hingga tak bersisa.

Aku lelah kawan.

Wikipedia

Search results

Powered by Blogger.